Kuiringi Papa memasuki gedung barunya, megamall ke-33. Katanya pula, ia tengah membangun megamall ke-34, jauh di timur Indonesia.
Langkahku membelok ke sudut, Read the rest of this entry »
Kuiringi Papa memasuki gedung barunya, megamall ke-33. Katanya pula, ia tengah membangun megamall ke-34, jauh di timur Indonesia.
Langkahku membelok ke sudut, Read the rest of this entry »
Halaman yang semula sunyi, seketika riuh begitu bel pulang sekolah berbunyi. Anak-anak menghambur keluar. Mataku mencari-cari sosok kecil berkuncir kuda, anakku Lila.
“Papaaaaaa..” Dari jauh Lila berlari sambil merentangkan kedua tangannya.
Aku menyambutnya dengan senyum mengembang.
“Tumben Read the rest of this entry »
“Anak-anak, saatnya tidur.”
“Hore!” Kami bersorak. Saatnya tidur berarti Mama akan mendongeng lagi.
“Ceritakan tentang Aurora, Ma!”
“Pada suatu malam yang beku…” Read the rest of this entry »
Gelisah kulalui malam ini. Kata Nyi Lastri, tukang sihir yang terkenal mumpuni, jampi-jampinya akan bereaksi besok pagi. Ia bahkan memberi garansi jika mantranya tak manjur, 100% uang kembali.
Masih terbayang Read the rest of this entry »
Sungguh. Aku rela Tuhan mencabut nyawaku sekarang juga. Melihat langsung Read the rest of this entry »
“Aku curiga di balik cadarnya, taringnya menyeringai!”
“Kaki pincangnya itu mungkin akibat dipukul warga saat ketahuan menjelma!”
Desas-desus itu samar awalnya. Lalu Read the rest of this entry »
Astaga! Angkot yang kutumpangi dipenuhi lelaki. Risiko pulang selarut ini, nasibku bagai perawan di sarang penyamun!
Mataku waspada. Pria kurus yang sok sibuk dengan ponselnya itu mencurigakan. Bapak di hadapanku juga, pura-pura Read the rest of this entry »
Kriiiiiiiinngggggg..
Jerit alarm mengejutkan Dimas. Rasanya baru beberapa detik ia mengistirahatkan kepala di atas meja. Ia bahkan belum sempat tidur sungguhan di atas kasur, namun pagi tanpa ampun selalu tiba tepat waktu.
“Sial!” gerutunya.
Segera disambarnya handuk. Belum lagi kakinya menjejak kamar mandi, dering smartphone membuat langkahnya terhenti.