This is it, the finale episode of Sherlock Series 3: His Last Vow. Perasaan baru juga mulai, jemari ini (gabungan tangan dan kaki) bahkan belum habis menghitung total hari penayangan, eeeh, Series 3 sudah habis lagi?? Sudah hiatus lagi?? Harus menunggu lagi?? I demand more Sherrrrrlooock~ D:
Kabar baiknya, Steven Moffat, salah satu co-creator acara ini, menjanjikan bahwa Series 4 dan 5 tengah dipersiapkan (meskipun BBC One belum mengonfirmasi secara resmi) dan katanya lagi, penayangannya tak akan memakan waktu selama seri-seri sebelumnya. Semoga kali ini Moffat bisa dipercaya. Ehmm, tapi saya sarankan jangan terlalu banyak berharap. Tahu sendiri gimana PHP dan trolling-nya writer kriwil nyentrik satu itu. :p
Well, episode pamungkas di Series 3 ini merupakan favorit saya. Secara keseluruhan, this episode was jaw-dropping, mind-blowing, brilliant. Entah berapa kali saya dibuat shock, nganga, takjub, nangis, kesel, sampai geleng-geleng. Hahaha.. truly beyond my expectation, no wonder, since it’s Moffat work. Memang sejak Series 1, episode-episode yang Moffat tulis -secara kebetulan- menjadi episode terfavorit saya di tiap episode. A Study in Pink for Series 1 and my ultimate fave eps of all, A Scandal in Belgravia from Series 2. Seakan memang menjadi ciri khas, sepertinya Moffat belum puas jika belum berhasil menjungkirbalikkan emosi penonton. Belum lagi jalinan twist berlapis yang dikemas secara tak terduga, hingga surprising scene di ending yang dijamin membuat penonton terperangah, yah, itulah The Moff. Kind of a magician, a frustating one. :p
**SPOILERS AHEAD**